Andres Celsius - Penemu Skala Suhu
Selamat pagi Indonesia... Akhirnya saya bisa mengetik tulisan baru pada
selasa pagi hari ini. Biasanya saya mengetik artikel pada malam hari,
tapi karena semalam lagi mati lampu sampai pagi jadi sekaranglah saatnya
untuk mengetik lagi. Kali ini saya akan menuliskan artikel mengenai
Andres Celsius - Penemu Skala Suhu. Baiklah.. langsung saja saya mulai..
بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Bagaimana kita bisa menentukan seberapa panas suhu tubuh seseorang? Atau
seberapa panas cuaca hari ini? Tentu kita akan kesulitan menentukannya
apabila kita tidak memiliki patokan baku untuk mengukur panas. Untunglah
saat ini sudah ada patokan baku satuan untuk mengukur suhu. Adalah Andres Celsius, ilmuwan yang telah menciptakan satuan pengukur atau skala suhu tersebut.
Andres Celsius lahir di Uppsala, Swedia pada tahun 1701. Celsius
berasal dari keluarga ilmuwan Swedia. Kedua kakeknya adalah ilmuwan di
Uppsala, Magnus Celsius sebagai Professor Matematika dan Anders Spole
adalah seorang Professor Astronomi. Ayahnya, Nils Celsius juga seorang
Professor Astronomi. Tak pelak, Andres Celsius juga tertarik menggeluti
bidang Matematika dan Astronomi. Sejak usia dini, Celsius sudah mahir
dalam bidang matematika, dan dalam usia yang sangat muda, 29 tahun pada
tahun 1730 Celsius sudah menjadi seorang Professor Astronomi.
Celsius memulai penelitian besarnya saat menentukan bentuk bumi. Untuk
itu ia melakukan ekspedisi ke berbagai wilayah termasuk ke daerah kutub.
Ia memulai ekspedisinya pada tahun 1732. Selama 4 tahun ia hampir
mengunjungi seluruh tempat observasi di Eropa dimana ia bekerja dengan
para astronom lainnya.
Perangko Bergambar Andres Celcius
Setelah ia kembali ke Uppsala tepatnya pada tahun 1736 ia bergabung
dengan tim astronom Prancis yang terkenal, Mauperitus ke Tornea yang
terletak di wilayah paling utara di Swedia. Tujuan ekspedisi ini adalah
mengukur panjang derajat garis bujur dekat kutub dan membandingkan
hasilnya dengan ekspedisi serupa di Peru (sekarang Ekuador) yang
letaknya dekat dengan garis khatulistiwa.
Dari hasil ekspedisinya, ia menyimpulkan bahwa bentuk bumi tidak bulat
tetapi agak lonjong di bagian kutub. Penemuan itu menguatkan teori yang
dikemukakan oleh Isaac Newton sebelumnya.
Selain astronomi, Celsius juga tertarik dalam bidang pengukuran,
termasuk pengukuran suhu. Saat itu terdapat beragam alat pengukur suhu
(termometer) dengan satuan ukuran yang berbeda. Dari situ Celsius
berpikir untuk menciptakan satuan pengukur suhu yang bisa dijadikan
patokan secara internasional.
Akhirnya ia berhasil menciptakan skala pengukuran suhu dengan patokan
suhu air. Suhu air saat membeku adalah nol derajat celcius (ditulis 0°C)
sedangkan suhu air mendidih adalah 100°C. Skala pengukuran suhu seperti
ini sebenarnya merupakan kebalikan dari desain asli Celsius. Dulu
Celsius menetapkan titik beku air 100°C dan titik didihnya adalah 0°C.
Andres Celsius mempublikasikan sebagian besar hasil penelitian dan kerjanya di Royal Society of Sciences
yakni Perhimpuna Ilmuwan di Uppsala yang merupakan himpunan ilmuwan
tertua di Swedia dan didirikan pada tahun 1710. Di perhimpunan tersebut
Celsius menjadi sekretaris dari tahun 1725-1744. Ia juga memimpin
sekitar 20 disertasi dalam bidang astronomi. Kemudian ia menulis ebuah
buku yang berjudul Arithmetics for The Swedish Youth pada tahun 1741.
Celsius meninggal dunia pada tahun 1744 akibat penyakit TBC yang
dideritanya. Jasadnya dimakamkan disebelah makam kakeknya Magnus Celsius
di dekat sebuah gereja di Gamla, Uppsala.
Banyak manfaat yang bisa dipetik dari penemuan Clesius terutama
penemuannya tentang satuan pengukur suhu. Dengan adanya satuan itu kita
bisa lebih mudah mematok ukuran suhu. Misalnya suhu tubuh seorang anak
yang sehat berkisar 37°C. Jika suhunya melebihi itu, maka boleh jadi hal
itu adalah indikasi sang anak sedang sakit.
No comments:
Post a Comment